{ Berbagi, Menulis, Dan Mengajar } Ilmu… » Linux » RAID Linux Software
RAID Linux Software
Tips & Trik Instalasi Gentoo/x86
Sven Vermeulen Author
Xavier Neys Editor
Dzikri Aziz Translator
Diperbarui 18 September 2007
1. Pendahuluan
Dokumen ini berisi berbagai macam tips dan trik untuk instalasi Gentoo/x86. Kebanyakan dari tips dan trik ini didiskusikan dengan singkat – karena dibuat sebagai tambahan petunjuk instalasi dan bukan sebagai pengganti.
Instalasi Advanced
Menyederhanakan Instalasi
Mengatasi Error/Masalah
2. Instalasi Advanced
Catatan: Jika anda kurang akrab dengan raid software, silakan baca Software-RAID-HOWTO. |
Catatan: Sebuah prosedur yang lebih terinci bisa anda temukan di Panduan Instalasi Cepat Raid Software dan LVM2 x86. |
Ketika anda telah boot dari CD Instalasi, muat modul RAID yang diperlukan. Misalnya jika anda berencana untuk menggunakan RAID-1:
Daftar Kode 2.1: Load modul RAID-1 |
# modprobe raid1
|
Ketika mempartisi disk anda, pastikan agar partisi-partisi anda menggunakan fd (Linux raid autodetect) sebagai Partition Type, bukannya 83 (Linux native). Anda dapat mengubah tipe partisi dengan menggunakan perintah t di fdisk.
Sebelum kita mulai menciptakan array RAID, kita perlu menciptakan node metadevice:
Daftar Kode 2.2: Menciptakan node metadevice |
# mknod /dev/md1 b 9 1 # mknod /dev/md2 b 9 2 # mknod /dev/md3 b 9 3 |
Setelah selesai mempartisi, ciptakan file /etc/mdadm.conf (ya, pastinya, pada lingkungan CD Instalasi) dengan menggunakan mdadm, sebuah utilitas advance untuk manajemen RAID. Sebagai contoh, untuk menciptakan partisi boot, swap dan root ter-mirror (RAID-1) mencakup /dev/sda dan /dev/sdb, anda dapat menggunakan:
Daftar Kode 2.3: Menciptakan device raid dengan perintah mdadm |
# mdadm --create --verbose /dev/md1 --level=1 --raid-devices=2 /dev/sda1 /dev/sdb1 # mdadm --create --verbose /dev/md2 --level=1 --raid-devices=2 /dev/sda2 /dev/sdb2 # mdadm --create --verbose /dev/md3 --level=1 --raid-devices=2 /dev/sda3 /dev/sdb3 |
Penting: Anda tidak boleh menggunakan bentuk strip seperti raid-0 atau raid-5 pada partisi boot anda. |
Driver RAID Software Linux akan mulai menciptakan metadevices. Anda dapat melihat progresnya di /proc/mdstat. Tunggu sampai metadevices telah selesai sebelum melanjutkan.
Daftar Kode 2.4: Menyimpan informasi tentang device yang telah diciptakan |
# mdadm --detail --scan > /etc/mdadm.conf
|
Dari sekarang, gunakan /dev/md1 untuk partisi boot, /dev/md2 untuk partisi swap, dan /dev/md3 untuk partisi root.
Tepat sebelum melakukan chroot, jangan lupa untuk menyalin /etc/mdadm.conf ke /mnt/gentoo/etc.
Ketika anda mengkonfigurasi kernel, pastikan agar anda memiliki dukungan RAID yang benar di dalam kernel anda, bukan sebagai modul.
Ketika menginstal utilitas tambahan, emerge juga mdadm. Catat bahwa paket ini tidak tersedia di CD Instalasi, jadi anda mungkin tidak dapat menginstal Gentoo pada sebuah RAID software ketika menjalankan instalasi tanpa jaringan!
Ketika mengkonfigurasi bootloader, pastikan agar bootloader terinstal di MBR dari kedua disk jika anda menggunakan mirror.
RAID ATA menggunakan kernel 2.4
Pastikan agar anda mem-boot CD Instalasi dengan opsi doataraid. Setelah boot, periksa isi /dev/ataraid. Direktori ini seharusnya berisi beberapa direktori disc* untuk setiap harddisk yang terdapat pada RAID ATA. Sebuah disk utuh ditampilkan sebagai disc, sedangkan partisi ditampilkan sebagai part*.
Tulis semua file device /dev/ataraid/disc*/* yang akan anda gunakan untuk menginstal Gentoo. Anda nanti perlu menggantikan /dev/hda pada contoh-contoh di petunjuk instalasi dengan path ini.
Sebelum chroot, bind-mount struktur /dev pada lingkungan baru:
Daftar Kode 2.5: Bind-mount /dev |
# mount -o bind /dev /mnt/gentoo/dev
|
Ketika mengkonfigurasi kernel, pastikan agar anda mengaktifkan dukungan chipset dan opsi-opsi RAID ATA. Misalnya, sebuah sistem RAID ATA yang populer Promise FastTrack built-in RAID, berarti anda membutuhkan Promise FastTrack Options dibangun di dalam kernel anda.
Ketika mengkonfigurasi GRUB, pertama anda perlu menciptakan bootdisk GRUB. Hal ini tidak sesulit yang anda bayangkan. Pertama, instal GRUB seperti biasa, tetapi ketika anda sampai ke seksi instalasi GRUB di MBR, ikuti petunjuk berikut ini:
Daftar Kode 2.6: Menciptakan bootdisk GRUB |
# cd /boot/grub # dd if=stage1 of=/dev/fd0 bs=512 count=1 # dd if=stage2 of=/dev/fd0 bs=512 seek=1 |
Anda tetap perlu menulis file grub.conf anda. Tidak ada bedanya dengan petunjuk instalasi, tapi pastikan agar root= menunjuk ke device RAID ATA.
Setelah menyelesaikan instalasi, boot dengan bootdisk GRUB. Anda akan disambut dengan prompt GRUB. Sekarang konfigurasikan GRUB untuk boot dari device RAID ATA:
Daftar Kode 2.7: Instalasi GRUB pada RAID ATA |
grub> root (hd0,x) grub> setup (hd0) grub> quit |
Sekarang reboot (tanpa bootdisk GRUB).
Pengguna LILO dapat menggunakan petunjuk yang ada di dokumentasi instalasi.
Menggunakan kernel CD Instalasi
Jika anda tidak ingin mengkompilasi kernel sendiri, anda dapat menggunakan kernel dari CD Instalasi dan menyalinnya ke sistem anda. Ketika anda sampai pada bagian kompilasi kernel, pindahlah ke terminal lain (tekan Alt-F2) lalu log ini dengan password root yang telah anda tentukan pada awal instalasi.
Salin kernel dan modul ke sistem Gentoo anda:
Daftar Kode 2.8: Menyalin kernel CD Instalasi |
(${KN} adalah nama kernel, biasanya seperti ’gentoo’ atau ’smp’) cdimage ~# cp /mnt/cdrom/isolinux/${KN} /mnt/cdrom/isolinux/${KN}.igz /mnt/gentoo/boot cdimage ~# mkdir -p /mnt/gentoo/lib/modules cdimage ~# cp -Rp /lib/modules/`uname -r` /mnt/gentoo/lib/modules |
Agar semua modul yang saat ini dimuat (dari CD Instalasi) bisa langsung dimuat pada saat sistem Gentoo anda boot, jalankan perintah berikut dari dalam lingkungan chroot:
Daftar Kode 2.9: Menambahkan semua modul yang sedang dimuat ke file modules.conf |
# cat /proc/modules | cut -d ’ ’ -f 1 >> ’ /etc/modules.autoload.d/kernel-`uname -r | cut -d . -f -2` # update-modules |
3. Menyederhanakan Instalasi
Banyak orang yang ingin meninggalkan sistem mereka ketika kompilasi sedang berjalan. Terkadang hal ini sulit dilakukan karena anda menjalankan instalasi di tempat-tempat umum yang tidak dapat anda percaya. Jika memang begini, anda perlu menjalankan kompilasi di balik layar dan log out dari seluruh terminal.
Ada beberapa solusi yang memungkinkan untuk ini. Yang pertama adalah menggunakan screen. Setelah boot dari CD Instalasi set password root anda lalu mulailah sebuah sesi screen:
Catatan: Tidak semua CD Instalasi menyediakan screen. Jika ini kasusnya, anda perlu menggunakan salah satu dari metode lain yang dijelaskan pada seksi ini. |
Daftar Kode 3.1: Memulai sebuah sesi screen |
# screen -S gentoo
|
Ketika anda telah berada di dalam sesi screen, anda dapat menjalankan seluruh langkah-langkah instalasi. Jika anda ingin meninggalkan terminal anda, tekan Ctrl-a, d (yakni, control dan a bersamaan, lalu diikuti dengan d) untuk men-detach sesi screen anda. Anda sekarang dapat log out dari sistem anda dengan aman.
Untuk kembali mengakses terminal anda, log in kembali sebagai root lalu attach ke sesi screen yang sedang berjalan:
Daftar Kode 3.2: Attach ke sebuah sesi screen |
# screen -x gentoo
|
Jika anda tidak dapat menggunakan screen, masih ada satu cara lain untuk meninggalkan terminal anda. Ikuti petunjuk-petunjuk instalasi, tetapi ketika anda sampai pada saat kompilasi panjang akan dimulai (mis. langkah ./scripts/bootstrap.sh), gunakan nohup yang akan mengizinkan sebuah proses untuk berlanjut walaupun anda telah log out. Jangan lupakan akhiran "&", jika tidak, proses tersebut tidak akan dapat dijalankan di belakang! Ingat posisi anda sekarang (perintah pwd akan menunjukkannya untuk anda) karena anda perlu mengetahuinya nanti.
Daftar Kode 3.3: Menggunakan nohup |
# pwd /usr/portage # nohup ./scripts/bootstrap.sh & |
Sekarang keluarlah dari lingkungan chroot (exit) dan sesi CD Instalasi. Kompilasi anda akan terus dilanjutkan di belakang.
Ketika anda ingin memeriksa kompilasi, log in sebagai root (di CD Instalasi) lalu chroot kembali ke lingkungan anda dan masuklah ke direktori tempat anda keluar tadi:
Daftar Kode 3.4: Chroot kembali |
# chroot /mnt/gentoo /bin/bash # env-update && source /etc/profile # cd /usr/portage |
Sekarang gunakan perintah less pada file nohup.out yang berada pada direktori tersebut. Kompilasi akan menambahkan outputnya pada file tersebut, jadi jika anda ingin mengetahui kelanjutan kompilasi, jalankan less nohup.out lalu tekan F untuk mengetahui perubahan. Ketika kompilasi telah selesai, anda dapat melanjutkan ke langkah selanjutnya dari petunjuk instalasi.
Jika anda lelah mengikuti perubahan, tekan Ctrl-C diikuti dengan q. Ini tidak akan menghentikan proses kompilasi, tetapi hanya proses less.
4. Mengatasi Error/Masalah
Pemeriksaan Disk Anda Secara Mendalam
Jika anda merasa bahwa disk anda perlu diperiksa konsistensinya secara mendalam (bad sectors dan semacamnya), anda dapat menggunakan opsi -c ketika menciptakan filesystem ext2 atau ext3 pada disk tersebut (menggunakan perintah mke2fs). Opsi ini akan memformat, menjalankan read-test dan akan menandakan semua bad block dan semacamnya. Jika anda benar-benar paranoid, gunakan -c -c untuk menjalankan read/write mendalam.
Daftar Kode 4.1: Memeriksa konsistensi disk |
# mke2fs -j -c /dev/hda3
|
Memperbaiki Instalasi yang Salah
Jika karena satu dan lain hal instalasi Gentoo anda gagal, anda tidak perlu mengulangi seluruh langkah instalasi. Tetapi, anda dengan aman dapat "pergi" ke titik yang anda kira anda telah melakukan kesalahan (atau anda kira petunjuk instalasi salah) lalu cobalah pendekatan lain.
Hal pertama yang perlu anda lakukan ialah chroot kembali ke lingkungan Gentoo Linux anda. Ikuti kembali langkah-langkah instalasi, tetapi lewatkan langkah mempartisi, karena partisi anda telah diciptakan dan bahkan telah diisi. Anda dapat langsung me-mount partisi-partisi tersebut di /mnt/gentoo. Anda juga harus melewatkan langkah-langkah tentang ekstrak stage dan pengeditan make.conf – anda tidak ingin menimpa file-file anda kan?
Ketika anda telah chroot ke lingkungan Gentoo Linux anda, segera pergi ke titik yang anda kira anda perlu melakukan cara lain. Jangan ulangi semua langkah seperti bootstrap dan semacamnya, kecuali jika itu adalah titik yang menurut anda bermasalah.
Sebagai contoh, jika anda yakin bahwa anda telah salah mengkonfigurasi file grub.conf, anda dapat langsung menjalankan editor anda untuk meng-update /boot/grub/grub.conf.
Ketika anda telah mencoba cara lain untuk situasi anda, anda pelu memikirkan berapa langkah tambahan yang perlu anda lakukan lagi. Jika langkah tambahan tersebut bergantung kepada perubahan yang anda lakukan, maka anda perlu mengulanginya.
Sebagai contoh,
- jika anda telah merubah variabel di dalam make.conf anda perlu menjalankan lagi semua kompilasi karena ketergantungannya terhadap setting di make.conf
- jika anda telah merubah /boot/grub/grub.conf anda dapat langsung keluar dari lingkungan chroot lalu reboot karena tidak ada langkah tambahan yang bergantung kepada grub.conf
- jika anda telah mengkompilasi-ulang kernel anda, anda hanya perlu memastikan agar konfigurasi bootloader anda menunjuk ke imej kernel yang benar (periksa kembali apakah anda telah me-mount /boot!), lalu keluar dari lingkungan chroot dan reboot
- jika anda telah merubah /etc/fstab anda dapat langsung keluar dari lingkungan chroot dan reboot
Seperti yang dapat anda lihat, untuk kebanyakan operasi pemulihan anda dapat langsung reboot. hanya pada beberapa kasus saja anda perlu menjalankan langkah-langkah tambahan.
Isi dokumen ini dilisensikan dengan lisensi Creative Commons – Attribution / Share Alike.
Filed under: Linux